Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 18:51:02【Sehat】176 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(62546)
Artikel Terkait
- Resep roti tawar rasa kopi ala Roti O, cocok untuk sarapan dan ngopi
- Bantu ojol, Polres Jakpus dirikan Rakyat Mart dan Rakyat Auto
- Bantuan ke Gaza jauh di bawah kesepakatan gencatan senjata
- Jenama perawatan kulit Bali berkomitmen kurangi limbah plastik
- Jepang lanjutkan ekspor makanan laut ke China setelah larangan dicabut
- Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi
- 8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat
- Akademisi Kesehatan: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba
- Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2
- Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi

TNI AU bangun dapur SPPG untuk program MBG di Yogyakarta

Pemkot Banjarmasin: Puluhan siswa alami mual sebelum MBG dibagikan

Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang

APMAKI minta polisi usut tuntas kasus nampan MBG pakai label palsu

Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru

Yili Raih Dua IDF Dairy Innovation Awards di World Dairy Summit 2025

Menggeser pusat gravitasi ekonomi Indonesia